Kerapatan Fluks Listrik
- Sebelum bola bagian luar dipasang, bola dalam diberikan muatan positif dengan nilai yang diketahui.
- Kedua lempeng setengah bola kemudian disatukan membentuk bola bagian luar melingkupi bola bagian dalam yang telah bermuatan, dengan ruang antara setebal sekitar 2cm memisahkan kedua bola.
- Bola bagian luar kemudian dibersihkan dulu dari muata awal yang mungkin ada dipermukaannya dengan cara menghubungkannya ke tanah sesaat.
- Setelah beberapa waktu, bola bagian luar dilepaskan dari kedudukannya.
Faraday
mendapatkan bahwa muatan total yang ada di permuakaan bola bagian luar sama
dengan muata awal yg diberikan ke permukaan bola bagian dalam, dan ini berlaku
terlepas dari apapun bahan dielektrikum yg memisahkan kedua bola. Ia
menyimpulkan terjadinya perpindahan muatan dan tidak dipengaruhi medium yang
dilewatinya. Kita menyebut aliran ini sebagai fluks perpindahan muatan listrik
atau singkatnya fluks listrik.
Percobaan
Faraday mengungkapkan bahwa jika kita memperbesar muatan bola bagian dalam maka
muatan negatif yang diinduksikan ke bagian luar akan bertambah bertambah yang
besarnya sebanding. Jika fluks listrik dilambangkan sebagai (psi) dan
muatan total pada bola bagian dalam adalah Q, maka berdasarkan eksperimen
Faraday didapatkan:
Fluksi Medan
Magnet - Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati
dengan kompas atau serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis
gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya
dalam medan magnet disebut fluksi magnetik.
Gambar 1.
Belitan kawat berinti udara dan garis-garis gaya magnet.
Menurut
satuan internasional besaran fluksi magnetik (Φ) diukur dalam Weber, disingkat
Wb dan didefinisikan dengan:
”Suatu medan
magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila sebatang
penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan
menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”
Weber = Volt
x detik
[Φ] = 1
Voltdetik = 1 Wb
Belitan
kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul
medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.
medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.
Gambar 2.
Daerah Pengaruh medan magnet.
Pengaruh
gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan warna
arsir. Gaya gerak magnetik (θ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan
besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding
dengan amper-lilit.
θ = I . N
[θ] =
Amper-turn
dimana;
θ = Gaya
gerak magnetik
I = Arus mengalir ke belitan
N = Jumlah belitan kawat
I = Arus mengalir ke belitan
N = Jumlah belitan kawat
Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis gaya yang menembus permukaan yang saling tegak lurus. Dengan demikian muatan satu coulomb menimbulkan fluks listrik satu coulomb. Jika fluks adalah besaran skalar, maka kerapatan fluks listrik adalah medan vektor. Gambar di bawah ini memperlihatkan distribusi muatan ruang kerapatan muatan yang ditutupi oleh permukaan S. maka untuk elemen kecil ds, kita memperoleh differensial fluks yang menembus ds sebagai berikut :
Ini karena D tidak selalu dalam arah normal terhadap permukaan dan misalkan adalah sudut antara dengan normal permukaan dan adalah vektor elemen permukaan yang mempunyai arah (normal).
Kerapatan fluks listrik tergantung pada media dimana muatan ditempatkan (ruang bebas). Misalkan medan vektor (D) didefinisikan oleh :
contoh :
1 comments:
thanks for share sangat membantu untuk saya
Aplikasi Akuntansi Keuangan
Post a Comment